Mengenal tulisan adalah hal yang penting agar seseorang mendapatkan informasi dan ilmu dengan lebih luas. Untuk itulah pelajaran membaca dan menulis mulai diajarkan sejak dini agar dapat segera digunakan. Meski mengenal aksara terlihat sepele bagi banyak anak pada umumnya, namun ternyata beberapa anak memiliki kesulitan untuk melakukannya. Belajar angka dan aksara menjadi momok yang menakutkan sehingga kemampuan menulis dan membacanya menjadi berkurang atau terlambat dibandingkan anak lainnya.
Kesulitan mengenal aksara ini dinamakan dengan disleksia. Disleksia bukan merupakan sebuah penyakit namun adalah sebuah kelainan pada sistem saraf otak sehingga seseorang akan kesulitan dalam belajar hal-hal tertentu seperti mengenal huruf baru, membedakan kata dan arti kata, memilih kata dengan maksud tertentu, belajar bahasa asing, hingga mengurutkan urutan angka, hari dan sebagainya. Karena disleksia bukan merupakan penyakit maka kondisi ini tidak bisa disembuhkan. Pada dasarnya kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja baik anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak yang memiliki kelainan disleksia umumnya sudah terjadi sejak dalam kandungan, sedangkan orang dewasa dapat mengalami disleksia meski pada awalnya adalah orang yang normal.
Disleksia 70% disebabkan oleh faktor keturunan sedangkan 30%nya disebabkan oleh faktor diluar keturunan. Untuk faktor yang bukan dari garis keturunan sendiri masih belum dipastikan, namun beberapa ahli memiliki pendapat hal ini dipengaruhi oleh paparan narkotika, psikotripika dan alkohol sejak bayi berada dalam kandungan. Kelainan ini sendiri tak bisa disembuhkan sehingga akan mempengaruhi perilaku penderitanya. Meski begitu, disleksia tidak mempengaruhi kecerdasan secara umum. Penderita disleksia dapat memiliki kecerdasan yang sama bahkan lebih dibandingkan orang normal lainnya. Banyak tokoh dunia juga merupakan penyandang disleksia seperti Sir Winston Churchill, Walt Disney dan Tom Cruise.
Karena kelainan pada saraf otak, beberapa anak dan orang penyandang disleksia selain mengalami kesulitan belajar menulis dan membaca juga bisa mengalami kesulitan dalam bidang lainnya seperti:
- Kesulitan belajar bahasa baru apalagi yang menggunakan tatanan bahasa berbeda dengan bahasa yang telah dimengerti.
- Memiliki kesulitan mengingat jangka pendek. Hal ini mempengaruhinya untuk melakukan serangkaian instruksi.
- Mengalami kesulitan dalam penyusunan hal yang sistematis. Penderita disleksia akan sulit mengingat hari dalam satu minggu, mengurutkan angka dan sebagainya.
- Sulit membedakan kata yang harus digunakan. Jika terdapat kata yang mirip bunyinya maka penderita disleksia dapat salah dalam memilih kata yang tepat.
- Kesulitan mengingat nama baik nama orang maupun nama jalan.
Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan kondisi disleksia, tak perlu berkecil hati karena kelainan yang terjadi bisa diminimalisir dengan dukungan dari keluarga. Anak-anak akan belajar bagaimana cara mengatasi kekurangan mereka dengan seiring waktu sehingga ketika dewasa dapat bersosialisasi dan tumbuh sama dengan manusia normal lainnya.
Kenali Jenis Disleksia dan Penyebab Utamanya
Disleksia dikenal sebagai sebuah ketidakmampuan untuk memahami bacaan, atau umumnya lebih dikenal dengan sebutan reading disabilities. Umumnya gangguan kesehatan ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, dewasa sampai dengan yang sudah lanjut usia. Jangan anggap masalah ini berkaitan dengan tinggi rendahnya IQ seseorang, karena pada anak dengan IQ yang tinggi sekalipun tetap akan beresiko sama mengenai disleksia. Jadi pada penderita ini akan lebih sulit mengikuti pelajaran yang ada disekolah pada umumnya. Tidak heran jika sebagian orang menganggap anak dengan penderita ini bodoh.
Sebelumnya disleksia bukanlah sebuah penyakit adanya virus ataupun bakteri yang menyerang, ini termasuk dalam jenis penyakit keturunan. Memang secara medis tidak ada obat khusus yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi dengan beberapa kali terapi ataupun lainnya bisa membantu penderita mengalami kemampuan yang lebih baik dan berkembang sebagai mana normalnya orang. Secara umum, disleksia dibagi dalam beberapa jenis yang dialami oleh para penderita antara lain:
1. Disleksia primer
Untuk jenis yang satu ini sering sekali dikaitkan dengan faktor keturunan, penderita umumnya menunjukkan gejala sejak umur dini. Tetapi gejala tersebut akan berlanjut secara permanen sampai dengan orang tumbuh dewasa. Mayoritas penderita jenis ini adalah mereka anak laki-laki, meskipun beberapa penelitian ini merupakan gangguan yang disebabkan oleh bawaan ibu yang mempunyai sifat resesif.2. Disleksia sekunder
Dimana orang yang mengalami masalah pada jenis ini cenderung mempunyai cedera pada bagian otak yang berada pada usia muda. Dengan kerusakan otak tersebut, makanya banyak mengalami gangguan membaca dari mulai anak sampai dengan tumbuh dewasa. Untuk penderita ini biasanya tidak disertai dengan riwayat keluarga yang sama, umumnya terjadi akibat adanya gangguan saat kehamilan, saat kelahiran ataupun saat terjadi benturan keras.3. Disleksia traumatis
Selanjutnya ada gangguan yang sering sekali dialami oleh orang dewasa, ini bisa terjadi akibat adanya benturan yang hebat sehingga mengalami stroke. Tidak heran jika fungsi otak secara normalnya akan berubah sehingga kebiasaan pada umumnya akan terganggu. Pada jenis gangguan ini akan mengakibatkan para penderitanya mengalami beberapa gangguan yang parah, seperti kemampuan membaca yang kurang, berfikir yang lambat dan lainnya.Sebenarnya disleksia bukan saja diakibatkan oleh gangguan pada otak saja, tetapi juga kelemahan kemampuan visualnya. Umumnya jenis ini dikenal dengan disleksia visual, penderita akan mengalami masalah pada fungsi dari kebahasaaannya seperti kemampuan mata untuk membaca berkurang, kemampuan otak untuk menerjemahkan berkurang, kesulitan untuk memahami huruf ataupun tulisan dan masih banyak lagi lainnya. Hal inilah yang sering sekali membuat penderita sulit mengaitkan antara huruf satu dengan lainnya. Untuk mengetahui masalah penyebab, ataupun pengertian lebih detail lagi bisa langsung tanyakan pada ahlinya.
Intisari diambil dari berbagai sumber dan dari blog berikut:
blog emyspot
wordpress Hans
Komentar
Posting Komentar