Langsung ke konten utama

4 Bahan Alami yang Dapat Hilangkan Luka Bekas Campak

penyakit campakPenyakit campak pada dasarnya memang sudah ada sejak dulu, penyakit ini rentan sekali menyerang bayi dan juga anak-anak. Namun sejak ditemukan vaksin yang dapat mencegahnya banyak diantaranya yang tidak terjangkit. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan terjadi evolusi, begitupun dengan virus penyebabnya. Belakangan ini mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan nama campak Jerman atau yang dikenal sebagai penyakit Rubella.

Penyakit campak yang satu ini nyatanya jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan campak biasa dan di sebagian daerah juga banyak menelan korban jiwa. Pada dasarnya jika berbicara mengenai gejala dari penyakit rubella tersebut hampir mirip dengan campak biasa, seperti diantaranya adalah ruam merah di sekujur tubuh, demam, sakit kepala hingga terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening. Namun penyakit rubella tersebut juga tetap dapat dicegah layaknya campak biasa, diantaranya adalah dengan melakukan vaksinasi campak bagi yang belum pernah mendapatkannya.

Baca juga: Anak Sulit Membaca dan Menulis? Mungkin Hal Ini yang Terjadi Pada Si Kecil!


Salah satu hal yang dianggap cukup mengganggu dari penyakit ini adalah luka bekasnya yang memang pada dasarnya sulit menghilang, bahkan jika salah dalam penanganan luka tersebut akan terus bersarang hingga dewasa, seperti ada bekas lubang di kulit. Bisa mencoba beberapa langkah ini untuk menghilangkannya, yaitu:

1. Oatmeal, tak hanya enak dimakan, melainkan kandungan yang ada di dalamnya juga memiliki efek anti peradangan dan juga kaya akan antioksidan. Bahan yang satu ini dapat dipakai untuk mengatasi masalah pada kulit. Caranya mudah, yaitu gunakan sedikit oatmeal yang ditambah dengan air hangat, tunggu agak dingin kemudian aplikasikan pada luka bekas campak, gunakan sebagai masker selama beberapa saat sebelum nantinya dibilas.

2. Baking soda, memiliki efek antibakteri, anti jamur hingga anti peradangan, cara pakainya juga sangat mudah, cukup dengan menambahkan sedikit air ke dalamnya, kemudian gunakan campuran tersebut untuk dioleskan pada bagian yang mengalami luka campak, biarkan selama beberapa saat sebelum nantinya dibilas menggunakan air.

3. Air kelapa, tak hanya enak untuk dikonsumsi, melainkan juga sangat bermanfaat untuk obat luar, karena air kelapa ini juga memiliki efek yang bagus untuk detoksifikasi kulit. Gunakanlah untuk membasuh bagian yang terluka karena campak tersebut, namun lakukan secara rutin untuk dapatkan hasil pengobatan yang lebih optimal.

4. Madu, bahan alami yang dikenal kaya akan manfaat, kaya akan vitamin yang bagus sebagai antioksidan dan juga anti peradangan. Cara pakainya adalah dengan mencampurkan madu tersebut dengan menggunakan oatmeal, namun juga bisa diaplikasikan secara langsung, tinggal sesuaikan saja dengan selera. Oleskan campuran tersebut pada area yang terkena bekas dari luka campak, diamkan selama beberapa saat sebelum nantinya dibilas, lakukanlah secara teratur untuk hasil yang lebih cepat.

Dengan demikian tidak perlu takut lagi nantinya luka campak akan terus dibawa sampai dewasa, penanganan yang tepat akan menghilangkan bekasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga adalah Anugerah

Keluarga adalah salah satu anugerah dari Tuhan yang Maha Esa, dengan adanya ikatan keluarga maka kita akan merasa memiliki ikatan yang kuat dalam menjalani hidup ini. Tidak jarang ada juga yang tidak akrab dengan keluarga satu sama lain dan saya rasa kita mesti merubah itu sejak dini. Hidup akan terasa makin sulit jika kita tidak memiliki keluarga, bayangkan orang-orang yang hidup nya sebatang kara pasti sangat merindukan akan kehadiran sebuah keluarga baginya. Saya sendiri beruntung dilahirkan dari keluarga besar dan saya madalah putra bungsu. Sedikit salah faham dengan keluarga saya rasa itu hal yang wajar, bahkan suami istri saja bisa ada masalah. Tapi jangan jadikan itu hal yang berlarut-larut, segeralah selesaikan akan semuanya menjadi enak, karena keakraban merupakan sesuatu yang tidak bisa dibeli dan ini ber-efek untuk psikologi kita nantinya. Orang yang besar dari keluarga berantakan sangat riskan kena stress ataupun masalah kejiwaan, dan ini sudah dibenarkan oleh pak...

Berani Miskin Demi Berlibur

Randy (41) dan Heidi Martin (43) merencanakan liburan keluarga yang tidak akan pernah dilupakan keluarganya. Rencana tersebut termasuk menjual semua harta mereka untuk membiaya liburan yang berlangsung dari tanggal 19 Juni 2012 dan berakhir 13 bulan kemudian pada tanggal 20 Juli 2013. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, satu putra dan satu putri. Mereka rela miskin untuk mewujudkan impian liburan keluarga berkeliling negara Amerika. Kedua orang tua ini ingin mengenalkan bagian dan lokasi-lokasi indah di seluruh Amerika. Kristi (14) dan Kyle (12) mungkin dapat dikatakan kedua anak yang beruntung karena orang tuanya sangat ingin membahagiakan mereka sampai-sampai orang tuanya rela menjual rumah dan semua harta benda untuk membiayai liburan ini. Mereka pergi berlibur sekaligus belajar. Keluarga ii mengunjungi 50 negara bagian AS, menjadi saksi dari keindahan MountMcKinley, Pearl Harbour, the St. Louis Gateway Arch, Niagara Falls and Disney World. Tak hanya mengunjungi wahana b...

Teknologi Dalam Keluarga

Masih ingatkah apa yang Anda lakukan dulu di rumah orang tua Anda untuk mengisi family time? Di sore hari ketika ayah pulang dari kerja Anda akan berkumpul untuk menonton tv bersama, kemudian makan malam dengan seluruh anggota keluarga. Gambaran seperti itu hampir selalu sama di setiap rumah. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, banyak hal-hal yang merubah kebiasaan keluarga seperti di atas. Kecanggihan teknologi dipercaya berefek sangat besar pada seseorang, secara keseluruhan dan merubah pola hidup dan lingkungan sekitarnya, termasuk dalam keluarga . Anak-anak masa kini telah memiliki handphone, video games, perangkat komputernya sendiri, smart tablet atau gadget canggih lainnya yang diberikan oleh orang tuanya. Tak dapat disangkal gadget tersebut benar-benar menyita perhatian mereka. Sedangkan orang tuanya sendiri terkadang tidak terlalu memahami gadget yang mereka berikan pada anaknya. Pada akhirnya kontrol orang tua luput terhadap anak yang terikat pada gadget-nya. ...